Posted by : BLOG SEDERHANA
Friday, January 8, 2016
Predikat sebagai dosen killer adalah penghargaan atau gelar teringgi yang diberikan oleh sekumpulan mahasiswa untuk sang dosennya.
Dalam kamus besar bahasa Inggris – Indonesia, killer diartikan sebagai pembunuh, yakni orang yang melakukan perbuatan kekerasan sehingga dapat menghilangkan nyawa orang lain. Dosen killer adalah sebuah makna kias sebagai profesi seorang dosen. Hal itu bukan berarti dosen yang membunuh mahasiswa dalam artian menghilangkan nyawa, tetapi dosen yang sangat berpengaruh dalam menciptakan mahasiswa menjadi seorang yang bernalar kekerasan.
Dalam kamus besar bahasa Inggris – Indonesia, killer diartikan sebagai pembunuh, yakni orang yang melakukan perbuatan kekerasan sehingga dapat menghilangkan nyawa orang lain. Dosen killer adalah sebuah makna kias sebagai profesi seorang dosen. Hal itu bukan berarti dosen yang membunuh mahasiswa dalam artian menghilangkan nyawa, tetapi dosen yang sangat berpengaruh dalam menciptakan mahasiswa menjadi seorang yang bernalar kekerasan.
Killer dalam profesi dosen biasanya tidak melakukan kekerasan secara
fisik, namun lebih bersifat pada kekerasan ranah ilmiah dan kekerasan
mental (penghilangan kreatifitas). Dalam melakukan penilaian terhadap
mahasiswa dosen killer biasanya mempunyai parameter tersendiri, istilah
orang jawa menyebutnya “sak penake dewe”. Ia tidak mau
eksistensinya sebagai seorang dosen (apalagi yang senior) disamakan,
apalagi dibawah mahasiswa dalam hal keilmuan dan hubungan atau relasi
dengan mahasiswa.
Kekerasan mental dan ilmiah ini bisa di lihat dalam proses belajar
mengajar di kampus. Dalam mempertahankan eksistensi kedosenannya, ia
bisa bersifat keras dan egois. Apalagi dalam menghadapi kelakuan
mahasiswa yang “mbandel” dan “ngeyel” ketika melakukan
debat/diskusi ilmiah. Karena merasa mempunyai derajat, eksitensi, dan
segala label yang lebih dibanding mahasiswanya, maka semua ke-ngeyel-an
itu tidak akan berarti apa-apa dihadapan dosen killer ini. Biasanya
mahasiswa harus tunduk dan sendiko dawuh terhadap apa yang diperintahkan
sang dosen. Jika perintah itu dilanggar, maka ganjaran yang akan
diperoleh mahasiswa adalah tidak lulus atau diluluskan dengan nilai D,
bahkan E.
Semua itu membuat mahasiswa akan merasa takut untuk bertindak. Karena
resiko kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal bagi kelulusannya.
Jika memang demikian maka tinggal tunggu saja tanggal main dan
kehancurannya. Proses inilah yang disebut sebagai kekerasan ilmiah dan
mental.
Post a Comment